Misalnya, supaya sehat, apa yang diajarkan oleh agama?
– puasa
– sholat malam
– sedekah
Tidak masuk akal ‘kan? (Maksudnya, akal kiri.)
Supaya rezeki bertambah, apa yang diajarkan oleh agama?
– sholat dhuha
– sedekah
– menikah
– haji dan umrah
– memperbaiki ibadah
Benar-benar tidak masuk akal ‘kan? (Sekali lagi, maksudnya akal kiri.)
Yah, tahu sendirilah, atas nama rasionalitas, orang kiri sering berprasangka:
– Bukankah puasa itu bisa menyebabkan sakit?
– Bukankah sholat malam itu mengurangi waktu tidur
dan bisa menyebabkan sakit?
– Bukankah sholat dhuha itu mengurangi waktu produktif?
– Bukankah sedekah itu mengurangi rezeki?
– Bukankah menikah itu mengurangi rezeki?
– Bukankah umrah dan haji itu menghabiskan rezeki?
Padahal Sang Nabi jelas-jelas berpesan, “Iringilah (pelaksanaan) haji dengan umrah, karena keduanya melenyapkan kefakiran dan dosa-dosa.” Coba baca lagi deh. Ada kata ‘melenyapkan kefakiran’ di sana. Itu ‘kan mengisyaratkan ‘menambah rezeki’. Iya ‘kan? Dan nyatanya, kalau semua itu kita turuti, maka terbuktilah janji-janji dari Yang Maha Kaya (Al-Ghani) dan Yang Maha Mengayakan (Al-Mughni). Di mana semuanya dapat menyehatkan kita dan menambah rezeki kita.
Demikianlah, betapa kanannya agama ini.
Hm, Anda punya contoh lain tentang betapa kanannya agama ini?
Saya tunggu tanggapan Anda…
Ippho Santosa
Penulis Megabestseller Trilogi Otak Kanan
– 10 Jurus Terlarang!
– 13 Wasiat Terlarang!
– Marketing is Bullshit…
Menarik. Dan bagaimana penjelasan Anda tentang menikah?
Menikah jelas menambah riziki…karena rizki yang semula jatah satu orang menjadi jatah dua orang. Darimanapun sumbernya, meskipun yang bekerja hanya suami, tetap saja penghasilan tersebut ada pula merupakan titipan rizki istri dari Allah..apalagi kalau punya anak =D
Setuju. Rizki belom tentu berupa materi, harta berlimpah. Hidup berdua bersama, mempunyai anak merupakan rizki yang tak ternilai hargannya. Great, keep posting.