Pagi ini setelah sholat Shubuh dan sarapan adalah acara bebas. Mama tiba-tiba batuk kering dan sangan tidak nyaman sehingga saya harus mencari apotek terdekat untuk mencari permen pelega tenggorokan dan obat batuk kering. Tentu saja saya tidak sendiri. Bersama Om Joko dan Tante Dewi, kami berempat menjajaki sekitar penginapan. Kota Jeddah cenderung sepi. Bisa dihitung kendaraan yang lewat sini dalam satu jam. Setelah menemukan apotek kami menuju toko souvenir. Beberapa barang memang unik. Saya membeli Al-Quran kecil. Seukuran kotak korek api. Saya perhatikan memang benar-benar 30 juz lho, hehehe….
Acara dilanjutkan dengan berjalan-jalan bersama rombongan KBIH dengan menggunakan bus. Saya melewati sepeda yang besar sekali. Konon katanya itu sepeda Nabi Adam AS. tidak terbayangkan seberapa tingginya beliau. Kemudian ke makam ibunda Siti Hawa. Setelah itu, melewati tempat yang biasa digunakan untuk hukum Qisos (entah tulisannya yang benar bagaimana. Masjid tersebut tiap jumatnya digunakan sebagai tempat pelaksanaan hukum Qisas mulai yang teringan sampai yang terberat, hukuman mati alias pancung.Setelah itu kami menuju laut merah. Awalnya saya berpikir kalau lautnya benar-benar berwarna merah. Ternyata tidak. Sama seperti laut pada umumnya, namun yang unik adalah segala barang akan terapung disini termasuk ada rumah apung. Kadar garam yang tinggi yang bisa menyebabkan fenomena terebut terjadi.
Itulah sekelumit perjalanan saya menapaki kota terakhir di negara kelahiran orang termulia hingga akhir zaman. Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan lain kali bisa lebih lengkap tempat yang dikunjungi. =)
Kota Jeddah, 26 November 2011